Jiufen

Jiufen

Pengenalan

Jiufen yang menghadap ke utara, memiliki pemandangan matahari terbit dan matahari terbenam yang terbaik. Sebagai pemukiman kecil di lereng bukit, Jiufen dibangun dengan labirin anak tangga dan jalur jalan lebar yang dibangun di sekitar rumah-rumah.

Pada pagi yang hangat oleh sinar matahari, kota kecil ini terlihat hidup berkat siraman cahaya dan bayangan. Setelah matahari terbenam, Anda akan terbuai dengan perubahan warna langit yang menakjubkan dan kerlip cahaya dari kapal nelayan yang berkelap-kepil di atas permukaan laut. Jalan tua Jiufen sangat ramai dengan aktivitas mulai jam 09.00 hingga 19.00 setiap hari ketika para pengunjung membanjiri lorong-lorong dan anak tangga untuk membeli kue nastar, sosis bakar, makanan laut yang dikeringkan, bola-bola ubi ungu untuk makanan pencuci mulut, tahu busuk yang terkenal dan berbagai panganan ringan lainnya.

Tarikan & Aktiviti

Jiufen dahulu adalah daerah koloni dari pertambangan emas yang terletak tak jauh dari ini. Kisah asal muasal nama Jiufen juga menarik.
Kisahnya seperti ini — semula terdapat 9 keluarga yang tinggal di desa di pegunungan ini.
etiap keluarga secara bergiliran akan turun gunung ke kota terdekat untuk membeli sembako untuk makanan mereka, dan setiap kali mereka akan membeli 9 set sembako. “Sembilan set” dalam bahasa Tionghoa adalah “Jiufen” dan itulah asal muasal dari nama desa ini.

Cadangan Kami

Untuk menikmati malam yang menakjubkan di Jiufen, pilihan terbaiknya adalah tinggal semalam di hotel setempat.
Di balik jalan setapak yang luas serta anak tangga di Jiufen terdapat berbagai tempat bernilai historis seperti Museum Emas di situs yang dulu adalah pabrik penambangan emas, Air Terjun Emas yang lokasinya tepat sebelum sungai mengalir ke laut, Laut Yin Yang dan batu artistic alami di Nanya.